CERPEN


 Cerpen

Karya : Viola Nata


RAMADHAN BERSAMA TEMAN

Nadalia Azzahra, seorang remaja cantik yang memiliki segudang prestasi. Remaja itu biasa dipanggil Nada. Nada adalah seorang siswi kelas 1 di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Ia sering diikuti lomba qori oleh pihak sekolah, untuk mewakili sekolahnya. Tak heran itu karena Nada sangat pintar mengaji. Dia juga anak yang sangat berbakti kepada orangtuanya. 

•••

3 April 2022, tepat pada hari Minggu, sudah mulai memasuki bulan Ramadhan. Ramadhan kali ini Nada sangat berantusias, pasalnya kali ini dia memiliki teman baru dikelasnya, kelas X Khadijah. Ternyata teman barunya itu juga adalah tetangga barunya. Teman barunya itu bernama Zifana Alegra, biasa dipanggil Zifa. Orang tua Zifa membeli rumah tepat didepan rumah Nada. Tempat tinggal mereka berada di Desa Sepang Jaya, kec. Labuhan Ratu, kota Bandar Lampung. 

Mereka jarang bertemu di sekolah karena sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah atau daring. Namun mereka terkadang tidak sengaja bertemu di daerah tempat mereka tinggal. Awalnya memang mereka tidak begitu akrab, namun sebuah pertemuan menjadikan mereka dua sahabat yang saling melengkapi. Mereka bertemu di sebuah masjid tidak jauh dari rumah mereka. Saat itu mereka akan melaksanakan sholat sunnah tarawih berjamaah. 

Nada dan Zifa tidak sengaja bertemu dan mereka berada di barisan shaf yang sama bahkan berdampingan. Mereka datang 15 menit sebelum adzan isya'berkumandang. Awalnya suasana begitu canggung hingga Nada mulai mengangkat suara. 

" Hai! Kamu Zifa, kan? Aku Nada, kamu tahu kita bersekolah di sekolah yang sama bukan? " tanya Nada canggung. 

" Y-ya, aku Zifa, salam kenal Nada. Aku juga tahu kita bersekolah di sekolah yang sama kok. " balas Zifa. 

Setelah perkenalan singkat itu suasana kembali hening. Tak lama, imam segera mengumandangkan adzan dan berikomah, para jamaah pun segera bangkit dari duduknya tak terkecuali Nada dsn Zifa. Mereka pun melaksanakan sholat isya terlebih dahulu baru sholat tarawih. Selesai sholat Zifa berjalan pulang sendiri, Nada yang melihatpun segera menghampirinya. 

" Hai Zifa. Emm, aku boleh pulang bersamamu?" tanya Nada gugup. 

"Tentu Nada, kenapa tidak?" jawab Zifa. 

Mereka pun pulang bersama. Dijalan Nada mencoba mencairkan suasana. 

"Zifa, bagaimana tugas tugas sekolahmu? Apa kamu sudah mengerjakan tugas dari Bu Ina?" tanya Nada mencoba mencairkan suasana. 

"Ah iya, aku sudah menyelesaikannya. Bagaimana denganmu Nada?" tanya Zifa balik. 

"Aku juga sudah tentunya. Ah iya, aku ingin mengundangmu untuk berbuka puasa bersama besok dirumahku, bagaimana apakah kamu mau?" tawar Nada. 

"Ah bagaimana ya.. " Zifa berfikir. 

"Ayolah Zifa, emm supaya kita lebih akrab. Aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi. Mau ya?" mohon Nada. 

"Emm, baiklah aku akan datang." Zifa menerima tawaran Nada. 

"Bagus. Terimakasih Zifa"

"Ya, terimakasih kembali." 

Mereka pun berjalan sambil berbincang, mereka terlihat lebih akrab sekarang. Sampai akhirnya mereka berpisah didepan rumah mereka, kembali ke rumah masing-masing. Nada kembali kerumah dengan senyum yg merekah dibibirnya. Ia membayangkan tentang pertemananya dengan Zifa yang berjalan harmonis.

•••

Jam menunjukkan pukul 03.20. Itu adalah waktunya sahur, Nada pun segera bengkit dari tidurnya dan menuju ke dapur untuk sahur bersama keluarganya. Nada terlihat berbeda hari ini, sehingga itu membuat orangtuanya keheranan sekaligus penasaran. 

"Nada? Kamu begitu semangat hari ini, ada apa?" tanya ayah Nada penasaran. 

Nada pun menceritakan tentang rencananya mengajak buka bersama Zifa dirumahnya. Orangtuanya pun senang dengan rencananya dan ikut bersemangat. 

"Wah, baiklah ibu akan masak yang banyak hari ini." Ibu Nada berantusias. 

•••

Pagi harinya, Ibu Nada mengajaknya ke pasar untuk membeli bahan-bahan msakan untuk nanti berbuka. Ibu Nada membeli banyak bahan makanan, ia berniat memasak sayur sop daging ayam. Setelah berkeliling pasar mencari bahan bahan akhirnya mereka selesai dan bergegas pulang menaiki taxi online.

Sesampainya dirumah, Nada segera menyelesaikan tugas daring dari sekolahnya agar bisa membantu ibunya memasak. Ibu Nada sudah sibuk didapur saat ini, ia begitu lihai dengan pisaunya. Setelah sibuk dengan pisau dan sayur sayuran, ibu Nada langsung mencuci daging ayam lalu dipotong menjadi beberapa bagian. Tak lama Nada datang dan membantunya memasak.

•••

Pada pukul 17.45 akhirnya Zifa datang, Nada pun langsung menghampirinya. 

"Selamat datang Zifa! Selamat datang di rumah sederhanaku. Mari masuk Zifa, anggap saja ini rumahmu sendiri..."ajak Nada.

"Assalamu'alaikum." Zifa mengucapkan salam. 

"Wa'alaikumsallam." jawab orang tua Nada serta Nada bersamaan. 

Mereka langsung duduk dibangku meja makan. Diatas meja makan itu sudah tersedia berbagai jenis makanan dan juga takjil untuk berbuka puasa. 

'Allahuakbar Allahuakbar' Adzan berkumandang dan mereka mengucapkan "Allhamdulillah" secara bersamaan. Lalu mereka pun segera berbuka. Zifa sangat menikmati hidangan yang ia santap, dan itu membuat Bada serta kedua orangtuanya senang. Bebrapa menit kemudian mereka pun selesai makan. 

"Waaah! Hidangan hidangan ini benar benar lezat, aku sangat menyukainya." puji Zifa. 

"Alhamdulillah kamu menyukai masakan ibu Zifa." ucap ibu Nada. 

"Tentu saja itu kan masakan ibuku. Ibuku kan koki terhebat seduniaa!" Nada berbicara sedikit sombong. 

"Ah, tapi masakan ibuku lebih lezat dari ini." ujar Zifa. 

"Sudah sudah. Semua masakan seorang ibu pasti lezat dilidah anaknya masing masing." kali ini ayah Nada yang berbicara. 

Setelah ayah Nada berbicara seperti itu Nada pamit kepada kedua orangtuanya untuk mengajak Zifa menuju Puncak Mas yang terkenal tempat yang begitu indah di Bandar Lampung, apalagi jika malam begini. Setelah mendapat izin mereka pun langsung menuju ke Puncak Mas. 

•••

Setelah mereka sampai disana, Zifa dibuat takjub dengan pemandangan di sana. Banyak lampu lampu yang bergelantungan diatas mereka sehingga tampak seperti bintang. Mereka begitu menikmati malam disana, malam yang sangat cerah dengan dua insan yang tanpa disadari sudah menjadi sahabat itu. Ya, mereka memulai bersahabat sejak berbuka puasa tadi. Itulah yang membuat Nada mengajak Zifa berjalan jalan mengunjungi Puncak Mas, yaitu untuk merayakan awal persahabatan mereka. 

Mereka menikmati malam malam ini, menikmati malam dengan saling menggenggam tangan. 

•••

Hari terus berganti, Nada dan Zifa semakin akrab. Mereka sudah melewati 15 malam ramadhan bersama. Saat ini mereka sedang berbincang bincang dibawah rembulan dan gemerlapnya bintang bintang di langit. Mereka membicarakan tentang hari hari yang mereka lalu hingga saat ini. 

"Hei Zifa! Kamu tahu tentang lailatul qadr? Malam yang lebih baik dari seribu bulan?" tanya Nada. 

"Tentu saja Nada. Aku tahu itu, itu adalah dimana Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia, dimana yang mendapatkan malam itu seperti mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari seribu bulan." jawab Zifa. 

"Kamu benar Zifa, jadi ayo kita bersemangat untuk mendekatkan diri kepada Allah agar kita bisa mendapatkan malam lailatul qadr itu!" ajak Nada seraya tersenyum lebar. 

Mereka memulai berburuan malam lailatul qadr itu bersama. Mereka terus bersama mendekatkan diri kepada Allah SWT. agar mereka mendapatkan malam lailatul qadr tersebut. 

•••

Selesai, hari ini adalah hari terahkhir ramadhan. Nada, Zifa dan keluarga mereka berdua berada ditaman depan rumah Zifa untuk merayakan hari terakhir ramadhan dan menyambut hari raya Idul Fitri tahun 1443 Hijriah. Malam itu begitu semlurna untuk Nada karna bersama dengan orang orang yang Nada sayang. Begitupun dengan Zifa, mereka berdua tampak begitu menikmati malam ini.

Pagi harinya, akhirnya datang juga hari raya Idul Fitri yang merupakan puncak ramadhan. Keluarga Nada datang mengunjungi kediaman keluarga Zifa. Sesampainya di sana mereka disambut dengan hangat oleh keluarga Zifa. Mereka semua saling bermaaf maafan, dua keluarga ini sangat lah bahagia hari ini. Mereka pun mengambil beberapa swafoto untuk dijadikan kenang kenangan. Dalam foto tersebut mereka semua terlihat bahagia, Nada dan Zifa terlihat tersenyum begitu lebar. 

Itu tidak menandakan akhir dari kisah ini, namun ceritanya akan kustop dulu sampai disini. Aku Nadalia Azzahra akan menceritakan kisah persahabatanku dengan Zifa lagi nanti.Terimakasih telah mendengarkan kisah singkat kami. Sampai jumpa beberapa cerita kami selanjutnya, ya semua... 





No comments:

Post a Comment